Materi Mentoring |
Indikator Penilaian |
|
a. Definisi Hadits |
a. Memahami definisi Hadits |
|
b. Kriteria Hadits (Shohih dan Dlo'if) dan contohnya |
b. Memahami Kriteria Hadits (Shohih dan Dlo'if) dan contohnya |
|
c. Hadits Qudsi dan Contohnya |
c. Memahami definisi Hadits Qudsi dan contohnya |
|
d. Hapalan hadits tentang keutamaan membaca al-Qur'an |
d. Memahami dan hapal matan hadits tentang keutamaan membaca al-Qur'an serta artinya |
A. Hadits ialah
segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. baik perkataannya (قَوْلِى), perbuatannya (فِعْلِى) atau ketetapannya (تَقْرِيْرِى)
- Hadits (حَدِيْث)
yang berarti "perkataan" bisa juga
disebut dengan istilah Sunah (سُنَّة) yang berarti "perjalanan" atau Atsar (أَثَر) yang berarti "peninggalan|jejak"
B. Secara garis besar kriteria hadits ada 2 macam yaitu Hadits Shohih (صَحِيْح) dan Hadits Dlo'if (ضَعِيْف)
1 - Hadits Shohih ialah hadits yang diriwayatkan oleh periwayat-periwayat
yang terpercaya|kredibel (ثِقَة)
- Contoh Hadits Shohih (HR. Muslim no. 1337) :
حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ
حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ حَدَّثَنَا
مُعَاوِيَةُ عَنْ زَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا
سَلَّامٍ يَقُولُ حَدَّثَنِي أَبُو
أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ : اِقْرَءُوا
الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ
|
Telah menceritakan kepadaku AlHasan bin Ali Al
Hulwani - telah menceritakan kepada kami Abu Taubah – telah menceritakan
kepada kami Mu'awiyah - dari Zaid - bahwa ia mendengar AbuSallam
berkata - telah mencerita-kan kepadaku Abu Umamah Al Bahili ia berkata
- Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi
syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti.
|
Penjelasan :
Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Muslim yang
tertulis dalam kitabnya Shohih Muslim nomor urut 1337. Bila diurai
periwayatannya adalah sbb :
Muslim (dari) AlHasan bin Ali Al Hulwani (dari) Abu
Taubah (dari) Mu'awiyah - (dari) Zaid (dari) AbuSallam
(dari) Abu Umamah Al Bahili (dari) Rasulullah saw.
Nama-nama periwayat yang digarisbawahi pada hadits di
atas dinilai oleh pakar hadits sebagai orang-orang yang bisa dipercaya (ثِقَة) , maka hadits tersebut statusnya
adalah SHOHIH
|
2 - Hadits Dlo'if
ialah hadits yang diriwayatkan oleh seorang periwayat atau lebih yang dinilai
kurang bisa dipercaya (غَيْر ثِقَة)
- Contoh Hadits Dlo'if (HR. Harits bin Abi Usamah no. 833) :
حَدَّثَنَا
دَاوُد بْن مُحَبَّر عَنْ عِبَاد عَنْ أَبِى
الزِّنَاد عَنِ الأَعْرَج عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ أَنَّهُ قَالَ
يَاأَيُّهَا
النَّاسُ اعْقُلُوْا عَنْ رَبِّكُمْ وَتَوَاصَوْا بِالْعَقْلِ
|
Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Muhabbar - dari Ibad – dari Abi Zinad - dari A'roj -
dari Abu Hurairah dari
Nabi saw :
Wahai manusia, pahamilah (dengan akal) dari Rabb-mu dan
saling berwasiatlah dengan akal.
|
Penjelasan :
Hadits di atas diriwayatkan oleh Harits bin Abi Usamah
yang tertulis dalam kitabnya Baghiyatul Bahits (بَغِيَّةُ
الْبَاحِث)
nomor urut 833. Bila diurai periwayatannya adalah sbb :
Harits bin Abi Usamah (dari) Dawud
bin Muhabbar (dari) Ibad (dari) Abi Zinad - (dari) A'roj
(dari) Abu Hurairah (dari) Rasulullah saw.
Nama-nama periwayat yang digarisbawahi pada hadits di
atas dinilai oleh pakar hadits sebagai orang-orang yang bisa dipercaya (ثِقَة) , tetapi ada salah seorang
periwayat yaitu Dawud bin Muhabbar dinilai oleh Ibnu Hajar (seorang
pakar Hadits) sebagai "periwayat yang kurang bisa dipercaya" maka
hadits tersebut statusnya adalah DLO'IF
|
C. Hadits Qudsi (قُدْسِى) ialah hadits yang Rasulullah saw.
menyebutkan bahwa hadits ini merupakan Firman Allah tetapi bukan al-Qur'an.
- Perbedaannya
dengan al-Qur'an. Kalau al-Qur'an redaksi lafazhnya langsung dari Allah melalui
Malaikat Jibril sedangkan Hadits Qudsi
redaksi lafazhnya dari Nabi sendiri.
- Contoh Hadits Qudsi (HR. Bukhori no. 6856) :
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا
أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِيْ فَإِنْ
ذَكَرَنِيْ فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ
فِيْ مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ
|
Telah
menceritakan kepada kami 'Amru bin
Hafs telah menceritakan kepada kami Ayahku Hafs telah menceritakan
kepada kami Al A'masy aku mendengar Abu Shalih dari Abu Hurairah ra. berkata,
\"Nabi saw bersabda: Allah Ta'ala berfirman :
Aku
berada dalam prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia
mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingat-nya
dalam diri-Ku, dan jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku
mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka,
|
وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ
تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ
إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِيْ
يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
|
jika
ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya
sehasta, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri
kepadanya sedepa, jika ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku
mendatanginya dalam keadaan berlari.
|
Penjelasan :
Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang
tertulis dalam kitabnya Shohih Bukhori nomor urut 6856. Bila diurai
periwayatannya adalah sbb :
Bukhori (dari) 'Amru bin Hafs (dari)
Ayahnya yaitu Hafs (dari) Al A'masy - (dari) Abu Shalih
(dari) Abu Hurairah (dari) Rasulullah saw. (dari) Allah SWT.
Karena Hadits tersebut dinyatakan langsung oleh
Rasulullah bahwa ini firman Allah SWT, maka hadits di atas disebut HADITS QUDSI
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar