5 |
Tarikh Islam |
|
|
|
|
|
Materi Mentoring |
Indikator Penilaian |
||
|
a. Silsilah dan sejarah ringkas Nabi Muhammad saw |
a. Memahami Silsilah dan sejarah ringkas Nabi Muhammad saw |
||
|
b. Sifat-sifat Rasul (Sidiq, Tablig, Amanah, Fathonah) |
b. Memahami Sifat-sifat Rasul |
||
|
c. Sejarah Tahun Hijriyah |
c. Memahami Sejarah Tahun Hijriyah dan Hapal nama-nama bulan Hijriyah |
||
|
d. Kisah para Nabi: |
d |
||
|
|
1. Nabi Ibrahim as |
|
1. Keteguhan menegakkan akidah (QS. 21: 58-69) |
|
|
2. Nabi Sulaeman as |
|
2. Kesadaran bahwa ni'mat kekayaan dan kekuasaan adalah ujian (Qs. 27 : 38-40) dan hapal do'a bersyukur (Qs. 27 : 19) |
|
|
3. Nabi Musa as vs fir'aun |
|
3. Tidak pandang bulu dalam berda'wah walau pada orang yang banyak jasanya |
|
|
4. Nabi Yusuf as |
|
4. Kekuatan menahan hawa nafsu birahi |
A. Silsilah dan keluarga Nabi Muhammad saw:
1. Nasab Nabi Muhammad Saw
Di dalam buku Shahih
Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi
Muhammad saw sebagai berikut:
Muhammad (مُحَمَّد) bin Abdullah (عَبْد
الله ) bin Abdul Muththalib (عَبْد المُطَّلِب) bin Hasyim (هَاشِم) bin Abdu Manaf (عَبْد
مَنَاف) bin Qusyai (قُصَيّ) bin Kilab (كِلَاب) bin Murrah (مُرَّة) bin Ka’ab (كَعب) bin Luai (لُؤَيّ) bin Ghalib (غالِب) bin Fihr (فِهْر) – Fihr nama aslinya adalah
Quraisy (قُرَيْش) yang menjadi cikal bakal nama Kabilah -
bin Malik (مَالِك) bin Nadhr (نَضْر) bin Kinanah (كِنَانَة) bin Khuzaimah (خُزَيْمَة) bin Mudrikah (مُدْرِكَة) bin Ilyas (إِلْيَاس) bin Mudhar (مُضَر) bin Nizar (نِزَار) bin Ma’add (مَعَدّ) bin Adnan (عَدْنَان).
Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir setelah Adnan yaitu: Adnan (عَدْنَان) bin Udud (عُدُد) bin Maqum (مَقُوْم) bin Nahur (نَحُوْر) bin Tarh (تَرْح) bin Ya’rab (يَعْرَب) bin Nabit (نَابِت) bin Ismail (إِسْمَاعِيْل) bin Ibrahim as (إِبْرَاهِيْم)
Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir setelah Adnan yaitu: Adnan (عَدْنَان) bin Udud (عُدُد) bin Maqum (مَقُوْم) bin Nahur (نَحُوْر) bin Tarh (تَرْح) bin Ya’rab (يَعْرَب) bin Nabit (نَابِت) bin Ismail (إِسْمَاعِيْل) bin Ibrahim as (إِبْرَاهِيْم)
Menurut para pakar –
sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya
Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.
2. Kelahirannya
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 Masehi dalam keadaan yatim
Penamaan tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum makarnya terjadi, mereka dihancurkan oleh Allah (lihat QS.105 Al-Fiil).
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 Masehi dalam keadaan yatim
Penamaan tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum makarnya terjadi, mereka dihancurkan oleh Allah (lihat QS.105 Al-Fiil).
3. Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw oleh Malaikat Jibril.
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw oleh Malaikat Jibril.
4. Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak kecil Muhammad
saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah melakukan penyembahan
terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yang santun dan
jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien (الأَمِيْن) artinya orang yang terpercaya.
5. Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pada usia yang ke-25
tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya
berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad
saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.
6. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad saw
Selain Khadijah,
isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar,
Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti
Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah
(Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Mariah
Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya dan hal ini merupakan kekhususan bagi Nabi saw dari Allah SWT.
Nabi Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya dan hal ini merupakan kekhususan bagi Nabi saw dari Allah SWT.
7. Putra dan Putrinya
Putra dan putri nabi
Muhammad saw adalah: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah
dan Ibrahim.
Mereka semua lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim dari Mariah Al-Qibtiah.
Anak-anak beliau yang laki-laki semuanya meninggal sebelum usia dewasa.
Mereka semua lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim dari Mariah Al-Qibtiah.
Anak-anak beliau yang laki-laki semuanya meninggal sebelum usia dewasa.
8. Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya wahyu pertama
QS. 96 Al-'Alaq: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan pada usia
yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw.
Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim, berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat yang pernah datang kepada nabi Musa.
Waraqah berkata : "…Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu…" Nabi bertanya :"Apakah mereka akan mengusirku?" ‘Ya…," jawabnya. (HR Bukhari dan Muslim).
Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim, berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat yang pernah datang kepada nabi Musa.
Waraqah berkata : "…Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu…" Nabi bertanya :"Apakah mereka akan mengusirku?" ‘Ya…," jawabnya. (HR Bukhari dan Muslim).
9. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi Saw hijrah ke
Madinah pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan dengan tahun 622 M. Di dalam
riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dari rumahnya yang saat itu
sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yang ingin
membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mereka, kemudian pergi ke rumah Abu
Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah.
Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.
10. Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yang mendasari peperangan nabi Muhammad saw. adalah ayat-ayat berikut:
أُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوْا وَإِنَّ اللهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌ
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang
yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya
Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (QS. 22
Al-Hajj: 39
وَ
قَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا
إِنَّ
اللهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang
memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
(QS. 2 Al-Baqarah: 190)
Dalam hal ini ada
aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang
yang menyerah, pendeta dan petugas rumah ibadah yang tidak menyerang, hewan
tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dengan cara yang sadis dan berlebihan (Tafsir
Ibnu Katsir).
Dari sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai upaya pembelaan terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam.
Adapun jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.
Dari sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai upaya pembelaan terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam.
Adapun jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.
11. Akhlak Nabi Muhammad Saw
Allah SWT menggambarkan
akhlak nabi Muhammad secara umum di dalam al-Qur'an surat ke 68 Al-Qalam ayat
4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"
Sekedar contoh, inilah dua sisi dari akhlak beliau:
a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu semuanya tak membuat kesabarannya luntur.
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dalam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib dan isterinya Khadijah meninggal dunia pada tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dengan batu.
b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk Thaif. (HR. Bukhari).
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesty besar-besaran kepada penduduk Makkah.
Sekedar contoh, inilah dua sisi dari akhlak beliau:
a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu semuanya tak membuat kesabarannya luntur.
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dalam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib dan isterinya Khadijah meninggal dunia pada tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dengan batu.
b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk Thaif. (HR. Bukhari).
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesty besar-besaran kepada penduduk Makkah.
12. Keistimewaan yang Allah Berikan Kepadanya
a. Lima kelebihan yang tidak diberikan
kepada orang sebelumnya
Dari Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; 1) saya diberi kemenangan dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak satu bulan perjalanan, 2) bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, 3) dihalalkan untukku harta ghanimah (rampasan perang) dan itu tidak dihalalkan kepada orang sebelum aku, 4) aku diberi syafa’at, 5) dahulu nabi diutus hanya kepada kaumnya, tetapi saya diutus kepada seluruh manusia." (HR. Bukhari : 323)
b. Keistimewaannya di hari kiamat
Dari Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya adalah orang pertama yang diberikan syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga" (HR. Muslim: 289, 290 dan HR. Darimi : 51).
c. Keistimewaan lainnya disebutkan di dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang dibenarkan memberi syafaat (kepada ummat manusia)." (HR. Muslim : 4223).
Dari Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; 1) saya diberi kemenangan dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak satu bulan perjalanan, 2) bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, 3) dihalalkan untukku harta ghanimah (rampasan perang) dan itu tidak dihalalkan kepada orang sebelum aku, 4) aku diberi syafa’at, 5) dahulu nabi diutus hanya kepada kaumnya, tetapi saya diutus kepada seluruh manusia." (HR. Bukhari : 323)
b. Keistimewaannya di hari kiamat
Dari Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya adalah orang pertama yang diberikan syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga" (HR. Muslim: 289, 290 dan HR. Darimi : 51).
c. Keistimewaan lainnya disebutkan di dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang dibenarkan memberi syafaat (kepada ummat manusia)." (HR. Muslim : 4223).
13. Ibadah Beliau
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ
رِجْلَاهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ
لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ أَفَلَا
أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُورًا
dari Aisyah berkata: Bila shalat, Rasulullah
saw berdiri hingga kaki beliau bengkak. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah,
kenapa engkau melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa engkau yang
telah berlalu dan yang dikemudian. Beliau bersabda: \"Apakah aku tidak boleh
menjadi hamba yang bersyukur?\" (HR. Muslim : 5046)
14. Haji Wada’ Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H, nabi
Muhammad SAW melaksanakan haji yang terakhir yautu haji wada’. Sekitar 100 ribu
jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf di
arafah Nabi SAW menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi
pelarangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar,
melarang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang
makan makanan yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan
baik, dan umatnya supaya berpegang teguh dengan Al Qur’an dan sunah Nabi SAW.
Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan
bahwa:
اَلْيَوْمَ
أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ
الْإِسْلَامَ دِيْنًا
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu
agamamu, dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai
Islam sebagai agamamu.” (Q.S. 5 Al Maidah : 3).
Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad
SAW telah sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari
beliau merasa kurang enak badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau
menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12
Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.
15. Nabi Muhammad
SAW Rahmatan Lil ‘Alamin
Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman yaitu
nabi yang terakhir di dunia ini. Maka setelah nabi Muhammad Saw tidak ada nabi
lagi di dunia ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil
‘Alamin yaitu untuk semua manusia dan bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk
memberikan bimbingan kepada manusia agar menjalani hidup yang benar sehingga
dapat memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
16. Nabi Muhammad Saw Wafat
Beliau saw wafat pada
tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan usia 63 tahun.
B. Sifat-sifat Rasulullah SAW (Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah = STAF)
1
– Siddiq
Siddiq
(صدق)
artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (كِذِب) Rasulullah sangat jujur baik dalam perbuatan
maupun perkataannya. Apa
yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak
bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT
2
– Tabligh
Tabligh
(تبليغ) artinya
menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (كِتْمَان).
Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup-
tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan
dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai
dengan perintah Allah SWT
3
– Amanah
Amanah
(أَمنَة) artinya
dipercaya (kredibel). Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat (خِيَانَة).
Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat
kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT
tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya
4
– Fathonah
Fathonah
(فَطَنَة) artinya
cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat bodoh atau jahil (جَهَالَة).
Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah
diterima dari Allah SWT. Rasul
adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh.
Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah
C. Tahun Hijriyah
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (تَقْوِيْم
الْهِجْرِى)
adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal
atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya.
Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender
ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.
Penentuan dimulainya
sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi.
Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu
setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai
ketika terbenamnya Matahari di tempat tersebut.
Penetapan
kalender Hijriyah dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khatab, yang
menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah. Kalender Hijriyah juga
terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29-30 hari. Penetapan 12
bulan ini sesuai dengan firman Allah SWT:
إِنَّ عِدَّةَ
الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ
السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ
فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَافَّةً
كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Sesungguhnya bilangan
bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun
memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang
yang bertakwa
(QS. 9 At-Taubah : 36)
Sebelumnya, orang Arab
pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam
kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini
tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran
Rasulullah SAW adalah pada tahun gajah.Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu
gubernur pada zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin
yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya
tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan
beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin
Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair
bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai
kalender Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan milad (kelahiran) Rasulullah
saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi
Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan
momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah). Maka semuanya
setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender
Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah saw. Sedangkan nama-nama bulan
dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan
berlaku pada masa itu di wilayah Arab.
Penentuan Tahun 1
Kalender Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya
Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad
sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan
penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Akhirnya, pada tahun
638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan
penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke
Madinah. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan
tanggal 16 Juli 622 M, dan tanggal ini bukan berarti
tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi
bulan September 622 M.
Kalender Hijriyah
terdiri dari 12 bulan:
No
|
Nama
Bulan
|
Lama
Hari
|
1
|
30
|
|
2
|
29
|
|
3
|
30
|
|
4
|
29
|
|
5
|
30
|
|
6
|
29
|
|
7
|
30
|
|
8
|
29
|
|
9
|
30
|
|
10
|
29
|
|
11
|
30
|
|
12
|
29/(30)
|
|
|
|
354/(355)
|
Nama-nama hari
Kalender Hijriyah terdiri dari 7 hari. Sebuah hari diawali dengan
terbenamnya Matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang mengawali hari pada
saat tengah malam. Berikut
adalah nama-nama hari:
- al-Ahad (Minggu)
- al-Itsnayn (Senin)
- ats-Tsalaatsa' (Selasa)
- al-Arba'aa / ar-Raabi' (Rabu)
- al-Khamsatun (Kamis)
- al-Jumu'ah (Jumat)
- as-Sabat (Sabtu)
Tanggal-tanggal penting dalam Kalender
Hijriyah adalah:
Penanggalan
|
Hari
|
Keterangan
|
1 Muharram
|
|
|
10 Muharram
|
Hari ini
diperingati bagi kaum Syi'ah untuk memperingati wafatnya Imam Husain bin
Ali
|
|
12 Rabiul
Awal
|
Maulud Nabi
Muhammad (hari kelahiran Nabi Muhammad)
|
|
27 Rajab
|
|
|
1 Ramadan
|
||
17 Ramadan
|
|
|
10 hari
terakhir Ramadan
|
|
|
1 Syawal
|
Hari Raya Idul Fitri
|
|
8 Dzulhijjah
|
Hari Tarwiyah
|
|
9 Dzulhijjah
|
Wukuf
|
|
10 Dzulhijjah
|
Hari Raya Idul Adha
|
|
11-13 Dzulhijjah
|
Hari Tasyriq
|
|
D. Kisah Para Nabi :
1 – Nabi Ibrahim
as (Qs. 21 al-Anbiya : 58-69)
فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا
إِلَّا كَبِيْرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ ﴿58﴾ قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا إِنَّه
لَمِنَ الظَّالِمِيْنَ ﴿59﴾ قَالُوْا
سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَه إِبْرَاهِيْمُ ﴿60﴾ قَالُوْا فَأْتُوْا بِه عَلٰى أَعْيُنِ النَّاسِ
لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ ﴿61﴾ قَالُوْا
أَ أَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا يَا
إِبْرَاهِيْمُ ﴿62﴾ قَالَ بَلْ
فَعَلَه كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَاسْأَلُوْهُمْ إِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَ ﴿63﴾ فَرَجَعُوْا إِلٰى أَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْا إِنَّكُمْ
أَنْتُمُ الظَّالِمُوْنَ ﴿64﴾ ثُمَّ نُكِسُوْا
عَلٰى رُءُوْسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰؤُلَاءِ يَنْطِقُوْنَ ﴿65﴾ قَالَ أَ فَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ مَا
لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ ﴿66﴾ أُفٍّ لَكُمْ
وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ أَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴿67﴾ قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْا اٰلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِيْنَ ﴿68﴾ قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَسَلَامًا
عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ ﴿69﴾
58. Maka
Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang
terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk
bertanya) kepadanya.
59.
Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap
tuhan-tuhan kita, Sesungguhnya dia Termasuk orang-orang yang zalim."
60.
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela
berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".
61.
Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat
dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan".
62.
Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap
tuhan-tuhan Kami, Hai Ibrahim?"
63.
Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar Itulah yang melakukannya,
Maka Tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara".
64. Maka
mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu
sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)",
65.
Kemudian kepala mereka Jadi tertunduk dan kembali membangkang setelah sadar
(lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala
itu tidak dapat berbicara."
66.
Ibrahim berkata: Maka Mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak
dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada
kamu?"
67. Ah
(celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka Apakah kamu tidak
memahami?
68.
Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu
benar-benar hendak bertindak".
69. Kami
berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi
Ibrahim",
2 – Nabi Sulaiman
as (Qs. 27 An-Naml : 38-40)
قَالَ يَا أَيُّهَا
الْمَلَأُ أَيُّكُمْ يَأْتِيْنِيْ بِعَرْشِهَا
قَبْلَ أَنْ يَأْتُوْنِيْ مُسْلِمِيْنَ ﴿38﴾قَالَ عِفْريْتٌ مِنَ
الْجِنِّ أَنَا اٰتِيَكَ بِه قَبْلَ أَنْ
تَقُوْمَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّيْ عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِيْنٌ ﴿39﴾قَالَ الَّذِيْ عِنْدَه عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا اٰتِيَكَ بِه قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ
فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَه قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْ لِيَبْلُوَنِيْ أَ أَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا
يَشْكُرُ لِنَفْسِه وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ ﴿40﴾
38.
Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian
yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku
sebagai orang-orang yang berserah diri".
39.
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu
dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu;
Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
40. Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab "Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk
Karunia Tuhanku untuk menguji aku Apakah aku bersyukur atau kufur. dan
Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)
dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha
Kaya lagi Maha Mulia".
2 – Do'a bersyukur (Qs. 27 An-Naml : 19)
رَبِّ أَوْزِعْنِيْ
أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْ أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ
صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Ya Tuhanku berilah aku
ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku
dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku mampu mengerjakan amal saleh yang
Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh".
3 – Nabi Musa as vs
Fir'aun (Qs. 79 An-Nazi'at : 15 - 26)
هَلْ أَتَاكَ
حَدِيْثُ مُوْسَى ﴿15﴾إِذْ نَادَاهُ رَبُّه
بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ﴿16﴾اِذْهَبْ إِلٰى فِرْعَوْنَ
إِنَّه طَغَى ﴿17﴾فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلٰى
أَنْ تَزَكَّى ﴿18﴾وَأَهْدِيَكَ إِلٰى
رَبِّكَ فَتَخْشَى ﴿19﴾فَأَرَاهُ الْاٰيَةَ
الْكُبْرَى ﴿20﴾فَكَذَّبَ وَعَصَى ﴿21﴾ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى
﴿22﴾ فَحَشَرَ فَنَادَى ﴿22﴾فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ
الْأَعْلَى ﴿23﴾فَأَخَذَهُ اللهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْأُوْلَى ﴿24﴾إِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى ﴿25﴾
15.
Sudah sampaikah kepadamu kisah Musa.
16. Tatkala
Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah lembah Thuwa;
17.
"Pergilah kamu kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas,
18. Dan
Katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan
diri (bertaubat)".
19. Dan
kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"
20. Lalu
Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
21.
Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai.
22.
Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
23. Lalu
dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
24.
(seraya) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi".
25. Maka
Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.
26.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut
(kepada Tuhannya).
2 – Do'a Nabi Musa as (Qs. 20 Thoha : 25 - 28)
رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ﴿25﴾وَيَسِّرْ
لِيْ أَمْرِيْ﴿26﴾وَاحْلُلْ عُقْدَةً
مِنْ لِسَانِيْ﴿27﴾يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ
﴿28﴾
25. Ya
Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,
26. Dan
mudahkanlah untukku urusanku,
27. Dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
28.
Supaya mereka mengerti perkataanku,
4 – Nabi Yusuf as.
(Qs. 12 Yusuf : 23 – 24)
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا
عَنْ نَفْسِه وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللهِ
إِنَّه رَبِّيْ أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّه لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُوْنَ ﴿23﴾وَلَقَدْ هَمَّتْ بِه وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ
رَبِّه كَذٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوْءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّه مِنْ عِبَادِنَا
الْمُخْلَصِيْنَ ﴿24﴾
23. Dan
wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata:
"Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah,
sungguh tuanku (suamimu) telah memperlakukan aku dengan baik."
Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
24. Sesungguhnya
wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf
pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat
tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya
kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang
terpilih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar