Minggu, 02 Agustus 2015

5. TARIKH ISLAM






5

Tarikh Islam

 

 

 

 


 

Materi Mentoring

Indikator Penilaian

 

a. Silsilah dan sejarah ringkas Nabi Muhammad saw

a. Memahami Silsilah dan sejarah ringkas Nabi Muhammad saw

 

b. Sifat-sifat Rasul (Sidiq, Tablig, Amanah, Fathonah)

b. Memahami Sifat-sifat Rasul

 

c. Sejarah Tahun Hijriyah

c. Memahami Sejarah Tahun Hijriyah  dan Hapal nama-nama bulan Hijriyah

 

d. Kisah para Nabi:

d

 

 

1. Nabi Ibrahim as

 

1. Keteguhan menegakkan akidah (QS. 21: 58-69)

 

 

2. Nabi Sulaeman as

 

2. Kesadaran bahwa ni'mat kekayaan dan kekuasaan adalah ujian (Qs. 27 : 38-40) dan hapal do'a bersyukur (Qs. 27 : 19)

 

 

3. Nabi Musa as vs fir'aun

 

3. Tidak pandang bulu dalam berda'wah walau pada orang yang banyak jasanya

 

 

4. Nabi Yusuf as

 

4. Kekuatan menahan hawa nafsu birahi


A. Silsilah dan keluarga Nabi Muhammad saw:
Satu-satunya Rasul Allah yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah nabi Muhammad saw. Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang ibadah dan keakhiratan, namun juga urusan-urusan duniawi yang mencakup semua sisi kehidupan manusia, mulai dari masalah makan hingga urusan kenegaraan. Namun demikian, masih banyak orang yang buta terhadap pribadi dan kehidupan beliau. Akibatnya, mereka terhalang untuk melihat dan merasakan kebenaran yang dibawanya. Berikut ini adalah beberapa catatan ringkasan tentang sejarah Nabi Muhammad



1. Nasab  Nabi Muhammad Saw

Di dalam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut:

Muhammad (مُحَمَّد) bin Abdullah (عَبْد الله  ) bin Abdul Muththalib (عَبْد المُطَّلِب) bin Hasyim (هَاشِم) bin Abdu Manaf (عَبْد مَنَاف) bin Qusyai (قُصَيّ) bin Kilab (كِلَاب) bin Murrah (مُرَّة) bin Ka’ab (كَعب) bin Luai (لُؤَيّ) bin Ghalib (غالِب) bin Fihr (فِهْر) – Fihr nama aslinya adalah Quraisy (قُرَيْش) yang menjadi cikal bakal nama Kabilah -  bin Malik (مَالِك) bin Nadhr (نَضْر) bin Kinanah (كِنَانَة) bin Khuzaimah (خُزَيْمَة) bin Mudrikah (مُدْرِكَة) bin Ilyas (إِلْيَاس) bin Mudhar (مُضَر) bin Nizar (نِزَار) bin Ma’add (مَعَدّ) bin Adnan (عَدْنَان).
Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir setelah Adnan yaitu: Adnan (
عَدْنَان) bin Udud (عُدُد) bin Maqum (مَقُوْم) bin Nahur (نَحُوْر) bin Tarh (تَرْح) bin Ya’rab (يَعْرَب) bin Nabit (نَابِت) bin Ismail (إِسْمَاعِيْل) bin Ibrahim as (إِبْرَاهِيْم)

Menurut para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.


2. Kelahirannya
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 Masehi dalam keadaan yatim
Penamaan tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum makarnya terjadi, mereka dihancurkan oleh Allah (lihat QS.105 Al-Fiil).


3. Masa Menyusui
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Muhammad saw tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Di akhir masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw oleh Malaikat Jibril.

4. Muhammad Saw di Mata Penduduk Makkah

Sejak kecil Muhammad saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah melakukan penyembahan terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yang santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien (الأَمِيْن) artinya orang yang terpercaya.

5. Pernikahan Nabi Muhammad Saw

Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.

6. Isteri-isteri Rasulullah Muhammad saw

Selain Khadijah, isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Mariah Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya dan hal ini merupakan kekhususan bagi Nabi saw dari Allah SWT.


7. Putra dan Putrinya

Putra dan putri nabi Muhammad saw adalah: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah dan Ibrahim.
Mereka semua lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim dari Mariah Al-Qibtiah.
Anak-anak beliau yang laki-laki semuanya meninggal sebelum usia dewasa.

8. Muhammad Saw Menjadi Rasul Allah

Turunnya wahyu pertama QS. 96 Al-'Alaq: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw.
Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim, berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana."
Khadijah lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat yang pernah datang kepada nabi Musa.
Waraqah berkata : "…Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu…"  Nabi bertanya :"Apakah mereka akan mengusirku?" ‘Ya…," jawabnya. (HR Bukhari dan Muslim).

9. Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah

Nabi Saw hijrah ke Madinah pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan dengan tahun 622 M. Di dalam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dari rumahnya yang saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yang ingin membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mereka, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar untuk hijrah bersama ke kota Madinah.
Nabi Muhammad saw tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah.

10. Peperangan Nabi Muhammad Saw

       Yang mendasari peperangan nabi Muhammad saw. adalah ayat-ayat berikut:

أُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوْا وَإِنَّ اللهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌ

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (QS. 22 Al-Hajj: 39

وَ قَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا
إِنَّ اللهَ  لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. 2 Al-Baqarah: 190)

Dalam hal ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang tua, orang yang menyerah, pendeta dan petugas rumah ibadah yang tidak menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dengan cara yang sadis dan berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dari sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai upaya pembelaan terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam.
Adapun jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.


11. Akhlak Nabi Muhammad Saw

Allah SWT menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dalam al-Qur'an surat ke 68 Al-Qalam ayat 4: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"
Sekedar contoh, inilah dua sisi dari akhlak beliau:
a. Kesabaran Nabi Muhammad Saw
Tidak sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu semuanya tak membuat kesabarannya luntur.
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dalam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib dan isterinya Khadijah meninggal dunia pada tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dengan batu.

b. Kasih Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad saw tidak membuat beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya: "Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk menimpakan gunung Abu Qubaisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk Thaif. (HR. Bukhari).
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan amnesty besar-besaran kepada penduduk Makkah.


12. Keistimewaan yang Allah Berikan Kepadanya

a. Lima kelebihan yang tidak diberikan kepada orang sebelumnya
Dari Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; 1) saya diberi kemenangan dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak satu bulan perjalanan, 2) bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka siapa pun di antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, 3) dihalalkan untukku harta ghanimah (rampasan perang) dan itu tidak dihalalkan kepada orang sebelum aku, 4) aku diberi syafa’at, 5) dahulu nabi diutus hanya kepada kaumnya, tetapi saya diutus kepada seluruh manusia." (HR. Bukhari : 323)

b. Keistimewaannya di hari kiamat
Dari Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya adalah orang pertama yang diberikan syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga" (HR. Muslim: 289, 290 dan HR. Darimi : 51).

c. Keistimewaan lainnya disebutkan di dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: "Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang dibenarkan memberi syafaat (kepada ummat manusia)." (HR. Muslim : 4223).


13. Ibadah Beliau

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلَاهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ أَفَلَا أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُورًا


dari Aisyah berkata: Bila shalat, Rasulullah saw berdiri hingga kaki beliau bengkak. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa engkau yang telah berlalu dan yang dikemudian. Beliau bersabda: \"Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?\" (HR. Muslim : 5046)


14. Haji Wada’ Rasulullah SAW

Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang terakhir yautu haji wada’. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya berpegang teguh dengan Al Qur’an dan sunah Nabi SAW.
Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:
اَلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِيْنًا

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (Q.S. 5 Al Maidah : 3).
Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari beliau merasa kurang enak badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.

15. Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil ‘Alamin

Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman yaitu nabi yang terakhir di dunia ini. Maka setelah nabi Muhammad Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘Alamin yaitu untuk semua manusia dan bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk memberikan bimbingan kepada manusia agar menjalani hidup yang benar sehingga dapat memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.


16. Nabi Muhammad Saw Wafat

Beliau saw wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan usia 63 tahun.


B. Sifat-sifat Rasulullah SAW  (Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah = STAF)
1 – Siddiq
Siddiq (صدق) artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (كِذِب)  Rasulullah sangat jujur baik dalam perbuatan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT

2 – Tabligh
Tabligh (تبليغ) artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (كِتْمَان). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT

3 – Amanah
Amanah (أَمنَة) artinya dipercaya (kredibel). Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat (خِيَانَة). Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya

4 – Fathonah
Fathonah (فَطَنَة) artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat bodoh atau jahil (جَهَالَة). Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah

C. Tahun Hijriyah
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (تَقْوِيْم الْهِجْرِى) adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.
Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya Matahari di tempat tersebut.
Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khatab, yang menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah. Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29-30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah SWT:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa (QS. 9 At-Taubah : 36)
Sebelumnya, orang Arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah pada tahun gajah.Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur pada zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan milad (kelahiran) Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah). Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah saw. Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku pada masa itu di wilayah Arab.
Penentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriah dilakukan 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad..
Penentuan Tahun 1 Kalender Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 M, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622 M.
Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan:
No
Nama Bulan
Lama Hari
1
30
2
29
3
30
4
29
5
30
6
29
7
30
8
29
9
30
10
29
11
30
12
29/(30)


354/(355)
Nama-nama hari
Kalender Hijriyah terdiri dari 7 hari. Sebuah hari diawali dengan terbenamnya Matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang mengawali hari pada saat tengah malam. Berikut adalah nama-nama hari:
  1. al-Ahad (Minggu)
  2. al-Itsnayn (Senin)
  3. ats-Tsalaatsa' (Selasa)
  4. al-Arba'aa / ar-Raabi' (Rabu)
  5. al-Khamsatun (Kamis)
  6. al-Jumu'ah (Jumat)
  7. as-Sabat (Sabtu)
Tanggal-tanggal penting dalam Kalender Hijriyah adalah:
Penanggalan
Hari
Keterangan
1 Muharram

10 Muharram
Hari ini diperingati bagi kaum Syi'ah untuk memperingati wafatnya Imam Husain bin Ali
12 Rabiul Awal
Maulud Nabi Muhammad (hari kelahiran Nabi Muhammad)

27 Rajab

1 Ramadan
Satu bulan penuh umat Islam menjalankan Puasa di bulan Ramadan
17 Ramadan

10 hari terakhir Ramadan

1 Syawal
Hari Raya Idul Fitri

8 Dzulhijjah
Hari Tarwiyah

9 Dzulhijjah
Wukuf
10 Dzulhijjah
Hari Raya Idul Adha

11-13 Dzulhijjah
Hari Tasyriq



D. Kisah Para Nabi :
1 – Nabi Ibrahim as  (Qs. 21 al-Anbiya : 58-69)
فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلَّا كَبِيْرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ ﴿58 قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا إِنَّه لَمِنَ الظَّالِمِيْنَ ﴿59 قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَه إِبْرَاهِيْمُ ﴿60 قَالُوْا فَأْتُوْا بِه عَلٰى أَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ ﴿61 قَالُوْا أَ أَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا  يَا إِبْرَاهِيْمُ ﴿62 قَالَ بَلْ فَعَلَه كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَاسْأَلُوْهُمْ إِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَ ﴿63 فَرَجَعُوْا إِلٰى أَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْا إِنَّكُمْ أَنْتُمُ الظَّالِمُوْنَ ﴿64 ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰؤُلَاءِ يَنْطِقُوْنَ ﴿65 قَالَ أَ فَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ ﴿66 أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ أَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴿67 قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْا  اٰلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِيْنَ ﴿68 قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَسَلَامًا عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ ﴿69
58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
59. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kita, Sesungguhnya dia Termasuk orang-orang yang zalim."
60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".
61. Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan".
62. Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan Kami, Hai Ibrahim?"
63. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar Itulah yang melakukannya, Maka Tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara".
64. Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)",
65. Kemudian kepala mereka Jadi tertunduk dan kembali membangkang setelah sadar (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara."
66. Ibrahim berkata: Maka Mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"
67. Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka Apakah kamu tidak memahami?
68. Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".
69. Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",


2 – Nabi Sulaiman as (Qs. 27 An-Naml : 38-40)
قَالَ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ  أَيُّكُمْ يَأْتِيْنِيْ بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَنْ يَأْتُوْنِيْ مُسْلِمِيْنَ ﴿38قَالَ عِفْريْتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا  اٰتِيَكَ بِه قَبْلَ أَنْ تَقُوْمَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّيْ عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِيْنٌ ﴿39قَالَ الَّذِيْ عِنْدَه عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا  اٰتِيَكَ بِه قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا  رَاٰهُ  مُسْتَقِرًّا عِنْدَه  قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْ  لِيَبْلُوَنِيْ  أَ أَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِه وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ ﴿40
38. Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
39. Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk Karunia Tuhanku untuk menguji aku Apakah aku bersyukur atau kufur. dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".


2 – Do'a bersyukur (Qs. 27 An-Naml : 19)
رَبِّ أَوْزِعْنِيْ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْ أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku mampu mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".

3 – Nabi Musa as vs Fir'aun (Qs. 79 An-Nazi'at : 15 - 26)
هَلْ أَتَاكَ حَدِيْثُ مُوْسَى ﴿15إِذْ نَادَاهُ رَبُّه بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ﴿16اِذْهَبْ إِلٰى فِرْعَوْنَ إِنَّه طَغَى ﴿17فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلٰى أَنْ تَزَكَّى ﴿18وَأَهْدِيَكَ إِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشَى ﴿19فَأَرَاهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرَى ﴿20فَكَذَّبَ وَعَصَى ﴿21ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى ﴿22فَحَشَرَ فَنَادَى ﴿22فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى ﴿23فَأَخَذَهُ اللهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْأُوْلَى ﴿24إِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى ﴿25

15. Sudah sampaikah kepadamu kisah Musa.
16. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah lembah Thuwa;
17. "Pergilah kamu kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas,
18. Dan Katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (bertaubat)".
19. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"
20. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
21. Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai.
22. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
23. Lalu dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
24. (seraya) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi".
25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.
26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).

2 – Do'a Nabi Musa as (Qs. 20 Thoha : 25 - 28)
رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ﴿25وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ﴿26وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ﴿27يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ﴿28
25. Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,
26. Dan mudahkanlah untukku urusanku,
27. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
28. Supaya mereka mengerti perkataanku,

4 – Nabi Yusuf as. (Qs. 12 Yusuf : 23 – 24)
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِه وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللهِ إِنَّه رَبِّيْ أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّه لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُوْنَ ﴿23وَلَقَدْ هَمَّتْ بِه وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّه كَذٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوْءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّه مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِيْنَ ﴿24
23. Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku (suamimu) telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar